Rabu, 28 November 2012

Oh Baiklah.... ini belum saatnya.!

Hei guys,

Masih ingatkah dengan kata-kata pepatah "Banyak jalan menuju Roma". That's right guys, emang banyak banget jalan menuju kota Roma tersebut. Mau melewati jalan udara, jalan darat atau mungkin mau berenang? Sok aja silahkan. Banyak jalan untuk menuju kota tersebut. Itu adalah sebuah kota yang indah kan? Kota terbesar di Itali itu benar-benar menggiurkan untuk dijelajahi setiap inchi-nya.

Well, Italia itu terlalu jauh guys. Jangankan Italia, yang deket aja aku belum tentu bisa menginjaknya apalagi menjelajahinya. Hahahaa

Sudahlah, kali ini aku sedang belajar untuk ikhlas. Mengikhlaskan apa yang menjadi rencana (dan keinginanku) hancur berkeping-keping karena aku sendiri. Aku ga akan menyalahkan siapa-siapa. Tapi aku menyalahkan diriku sendiri. Yah, karena aku yang memiliki keinginan besar (dan ke-penatan yang luar biasa) membuat emosiku naik-turun.

Aku merasakan penat yang benar-benar penat sekali. Aku ingin refreshing sejenak dari segala aktifitas yang lumayan menjenuhkan. Oh... okey, kali ini aku mengalami kebosanan yang amat sangat bosan. Dan aku membutuhkan sesuatu hal yang lain yang bisa me-refresh semuanya. Ah, entahlah apa itu...

Hmmmm, namun sayangnya, Allah belum mengijinkan aku untuk bersenang-senang dan melepas penat kali ini. Ya, mungkin aku musti bersyukur seperti yang dikatakan oleh ibuku. Kali ini aku hidup dikota wisata yang memiliki udara sejuk, dan merupakan bagian dari kota wisata. (Meskipun aku ga merasa untuk bisa berwisata disini). Hahahaaa

Oh baiklah Tyas, terima saja ini belum saatnya kau melepas lelah dan penatmu.

Dan untuk kalian teman-temanku. Liska, Mb Ian, Mb Laily dan yang lainnya. Maaf ya, emosiku kali ini sedang tidak bisa dikontrol. Masih butuh waktu sendiri untuk menenangkan gempa dihati. *Halah*

Tapi, aku harap kalian bisa mengerti aku saat ini. Heheheee

Maaf ya guys....


*pis* :D

Sabtu, 10 November 2012

Diam ta' selamanya emas.!

Pennnaaaatttttt bangggeetttt...!!!
Rasanya pengen teriak di tepi laut terus keluarin semua unek-unek aku. Benar-benar mengalami tingat kebosanan yang akut banget dan ketidaknyamanan yang ancur banget.

Aku mulai eneg sama semua kemunafikan yang ada. Rasanya mah pengen marah ama orang, kata-kata itu berjejal untuk keluar. Tapi aku ga tau musti ngeluarin ke siapa. Kerjaan disini makin random.

Kayaknya aku mah ga perlu cerita sedetailnya apa yang terjadi deh. Ga ada gunanya juga. Cuman dada ini rasanya naik-turun kalau ternyata ada kemunafikan yang beredar.

Jujur aku bertahan disini, jauh dari orangtua bukan karena keinginan. Tapi karena keharusan. Iya, harus bertahan disini untuk satu dan lain hal. Meskipun kenyamanan itu hilang, meskipun sekarang keadaan dengan berbeda dengan yang dulu, it's fine.!!!

Aku ga masalah mau dipimpin siapapun. Mau dia lebih muda dari aku, lebih tua atau anak bau kencur. It's oke.! Ga masalah. Hanya saja, komunikasi yang harus terus berjalan. Masing-masing dari isi kepala orang-orang yang disini itu berbeda-beda. Kalau ga di komunikasiin bagaimana bisa mengerti satu dengan yang lainnya.

Masing-masing punya keinginan begini dan begitu. Masing-masing punya masalah ini dan itu. Masing-masing punya niat dan pemikiran yang berbeda. Tanpa komunikasi, kita berjalan seperti robot.!

Kita tak bisa egois untuk menuntut orang-orang mengerti keadaan dan kondisi kita apalagi tanpa komunikasi. Sepertinya ga cukup hanya dikatakan saja aku begini dan aku begitu dan orang lain harus mengerti karena aku yang begini dan yang begitu. Bullshit.!

Kita harus saling mengerti satu dengan yang lainnya. Harus saling membuka hati untuk yang terjadi antara keinginan dan kenyataan. Bukan menuntut untuk mengerti dan mengerti.

Ahhh, entahlah....

Yang jelas, hidup di dunia ini ga sendirian. Buat temen-temen seperjuangan juga please jangan egois. Kita itu saling membutuhkan jadi alangkah lebih baik kalau kita hempaskan egois kita dan mari membuka lembaran baru.

Diam itu ta' selamanya emas, namun terlalu banyak bicara juga ta' membuatmu terlihat cerdas.

Sekian.